@article{Jessica_Audria Graciela_Yosua Yan Kristian_Yohannessa Wulandari_2021, title={TERAPI NUTRISI PADA PASIEN STENOSIS GASTROJEJUNOSTOMI}, volume={4}, url={https://journal-ijcnp.com/index.php/IJCNP/article/view/59}, DOI={10.54773/ijcnp.v4i1.59}, abstractNote={<p><strong>Latar belakang</strong></p> <p>Stenosis merupakan komplikasi yang dapat terjadi pada pembedahan gastrojejunostomi. Stenosis dapat menyebabkan <em>gastric outlet obstruction</em> (GOO), yaitu terhambatnya pengosongan lambung sehingga menimbulkan keluhan mual, muntah, intoleransi terhadap makanan, penurunan selera makan, dan nyeri perut. <em>Gastic outlet obstruction</em> berkepanjangan berisiko menyebabkan terjadinya dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, serta malnutrisi. Penurunan berat badan ditemukan pada 65% pasien dengan GOO.</p> <p><strong>Laporan Kasus</strong></p> <p>Tn. B, 62 tahun, dengan diagnosis tumor ganas kolon asenden, pasca laparotomi hemikolektomi dekstra, eksklusi pilorus, dan gastrojejunostomi. Sejak satu tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluhkan mual dan muntah disertai nyeri perut hilang timbul, terutama sebelah kanan. Pada pemeriksaan didapatkan tumor pada usus besar dan dilakukan operasi hemikolektomi kanan. Saat pembedahan, terdapat perlengketan tumor pada duodenum dan saat dibebaskan terjadi cedera pada duodenum, sehingga dilakukan eksklusi pilorus serta gastrojejunostomi. Sembilan hari pasca pembedahan dilakukan relaparotomi gastrojejunostomi <em>Roux-en-Y</em> serta adhesiolisis akibat adanya stenosis dan adhesi. Pasien mengalami penurunan berat badan sebanyak 19 kg dalam waktu 1 tahun terakhir.</p> <p>Terapi nutrisi berupa diet 1420 kkal, protein 1.1g/kgBB/hari, lemak 32%, dan karbohidrat 50% dalam bentuk nutrisi parenteral. Pemberian mikronutrien enteral untuk sementara ditunda. Pemantauan dilakukan setiap hari pada pasien berupa toleransi asupan, saluran cerna, tanda vital serta keseimbangan cairan.</p> <p><strong>&nbsp;</strong><strong>Kesimpulan</strong></p> <p>Stenosis gastrojejunostomi merupakan komplikasi yang jarang terjadi, namun dapat mengakibatkan terjadinya GOO<em>.</em> Pemberian nutrisi parenteral perioperasi diberikan pada pasien yang tidak dapat mencukupi kebutuhan energi melalui oral atau enteral, serta kondisi malnutrisi berat pada pasien yang akan menjalani pembedahan. <em>Nasogastrojejunal tube</em> merupakan jalur pilihan pemberian nutrisi yang diutamakan pada GOO.</p&gt;}, number={1}, journal={ IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)}, author={Jessica, Amelia and Audria Graciela and Yosua Yan Kristian and Yohannessa Wulandari}, year={2021}, month={Feb.}, pages={24-35} }